Rabu, 15 Desember 2010

“Terbang di bawah radar”

Ditulis Oleh: Bepe, waktu: 10 December 2010, pada kategori:Umum
 
Sehari setelah pertandingan melawan Thailand, saya sempat menulis di akun twitter saya seperti berikut:
“@bepe20: Semalam, secara fisik saya masih merasa bugar.. Akan tetapi dua pinalty itu, secara psykologis membuat emosi saya terkuras habis tidak tersisa..”
Seharusnya, mengingat apapun hasil dari pertandingan tersebut Indonesia tetap melaju ke semifinal dengan status juara group, komentar saya diatas memang terkesan berlebihan. Akan tetapi jika di lihat dari tekanan masyarakat selama ini yg begitu hebat terhadap diri saya, maka hal tersebut menjadi sangat wajar..
Saat itu, saya tidak hanya berhadapan dengan Shintaweecai (Kiper Thailand), akan tetapi saya juga harus berhadapan dengan masyarakat yg meragukan kapasitas saya sebagi pemain nasional. Apalagi mengingat saat pinalty itu terjadi, Indonesia dalam posisi tertinggal 0:1 dari Thailand, maka saat itu saya juga membawa asa dari seluruh pendukung merah putih, yg sangat berkeinginan mengakhiri rekor kekalahan selama 12 th dari negeri gajah putih tersebut..
Dan secara jujur saya katakan, jika saat itu saya dalam keadaan sangat terkekan dan tegang, miungkin dapat terlihat ketika saya beberapa kali menarik nafas panjang dan mengusap wajah saya sebelum mengeksekusi tendangan tersebut. Dapat anda sekalian bayangkan jika saat itu saya gagal mengeksekusi tendangan 12 pas tersebut, kira-kira apa yg akan tertulis di media masa keesokan harinya..??  Dan apa kira-kira komentar masyarakat yg selama ini tidak menyukai saya..?? Saya yakin mereka pasti akan semakin mengubur saya lebih dalam lagi hehehe..
Arrgghh,, tetapi sudahlah, mari kita tinggalkan peristiwa pinalty dan segala beban yg saya rasakan saat itu. Pada kesempatan kali ini, saya lebih tertarik membahas kejadian setelah pertandingan Indonesia Vs Thailand tersebut usai. Yaitu saat saya tidak berkomentar sedikitpun kepada rekan-rekan wartawan di area mixed zone stadion utama Gelora Bung Karno..
Hampir semua wartawan menilai saya sebagai pribadi yg sombong bahkan arogan, secara pribadi saya sama sekali tidak menyalahkan mereka mengenai komentar tersebut. Akan tetapi bukankah memang selama bertahun-tahun saya tidak pernah berkomentar di area mixed zone..?? Bukankah mereka sudah tau, jika saya lebih nyaman berkomentar di konferensi pers resmi atau melalui situs pribadi saya..?? Oleh karena itu dalam pandangan saya, apa yg saya lakukan saat itu bukanlah hal yg baru dan seharusnya juga bukan menjadi hal yg aneh…
Mereka (rekan-rekan wartawan) berhak menilai apapun mengenai hal tersebut. Akan tetapi sebagai pribadi, tentu saya mempunyai alasan yg kuat mengapa saya berlaku demikian. Maka melalui artikel ini, saya akan sedikit berbagi cerita mengenai hal-hal yg membuat saya menjadi lebih berhati-hati dalam menghadapi rekan-rekan wartawan. Bukan anti terhadap wartawan, akan tetapi sekali lagi lebih berhati-hati..
Dan sekarang, saya akan mulai bercerita:
“I do my job on the pitch, the journalist do theirs by asking me quesions. But sometimes the most awaited moment is when i didn’t play so well, and that makes me upset. That’s why i have my own way to communicate with them, to make a good will between us”
Ketika saya berbicara dengan wartawan, saya selalu berusaha memberikan diri saya seutuhnya. Saya berusaha menyampaikan secara jujur dan apa adanya tentang pendapat dan jawaban-jawaban saya (Terkadang terlalu jujur malah) dan hal tersebut membutuhkan energi dan keberanian, iya membutuhkan energi yg tidak sedikit..
Akan tetapi pada kenyataannya, hal tersebut malah membuat saya membuang-buang waktu dan energi dua kali. Pertama saat saya berbicara kepada mereka dan kemudian saat saya membaca hasil dari wawancara tersebut keesokan harinya. Karena akan selalu ada hal yg tidak sama, antara apa yg saya sampaikan dengan apa yg mereka tulis, dan sejujurnya itu sangat mengecewakan…
Seperti yg pernah saya sampaikan dalam artikel saya (Kita memiliki kekuatan baru : 2010) -  ”Di belahan dunia manapun dan dalam profesi apapun, akan selalu ada sedikit ruang diantara para wartawan dan nara sumbernya yg tidak dapat terisi dengan baik”. Sebuah keadaaan yg tidak akan pernah dapat di selesaikan menurut saya, hal yg mampu kita lakukan hanyalah mempersempit ruangan tersebut, akan tetapi tidak untuk menghilangkannya..
Sejujurnya, saya hanya menginginkan sebuah kerjasama yg “Fair” dengan rekan-rekan wartawan, sebuah kerjasama yg tidak menguntungkan salah satu pihak dan juga sebuah kerjasama yg tidak merugikan salah satu pihak. Karena sejatinya tidak akan pernah ada sebuah kerjasama yg saling menguntungkan antara wartawan dan narasumbernya…
Yang saya maksut dengan kerjasama yg “Fair” adalah. Ketika saya melakukan kesalahan atau hal yg negatif, maka seranglah saya secara terbuka, arahkan saja moncong senapan anda kepada saya dan mulailah menembak. Akan tetapi ketika saya melakukan hal yg baik atau positif, maka sudah selayaknya saya juga mendapatkan apresiasi yg baik. Secara pribadi, saya juga tidak ingin selalu di beritakan dalam hal-hal yg positif saja, karena hal tersebut malah akan membuat saya tidak dapat mengontrol diri..
Dalam setiap profesi, saya yakin jika kita terikat dengan sebuah etika dalam bekerja, sebuah etika yg sudah seharusnya kita sama-sama patuhi dan jalankan sepenuh hati. Dan saya rasa kurang bijaksana, jika kita menulis atau menilai seseorang hanya karena faktor suka dan tidak suka tanpa mengenal betul si narasumber, karena menurut saya hal tersebut melanggar etika jurnalisme..
Seperti yg anda sekalian ketahui, saya adalah seseorang yg sangat suka menulis. Jika anda perhatikan, saya bukanlah pribadi yg anti terhadap kritik, bahkan dalam beberapa artikel saya, saya mengkritisi diri saya sendiri, ketika saya rasa ada hal yg salah mengenai diri saya. Akan tetapi di sisi lain, saya juga tidak jarang memuji diri saya sendiri, ketika saya rasa ada hal positif yg saya lakukan. Itu saya lakukan untuk membentuk karakter pribadi saya sendiri…
Dalam beberapa tulisan, saya juga mengkritik pak Nurdin Halid, pak Andi Darussalam Tabusalla atau bahkan PSSI. Akan tetapi hal tersebut saya lakukan secara “Fair” atas nama pelaku sepakbola yg ingin dunia persepakbolaan Indonesia lebih baik lagi, bukan karena rasa suka atau tidak suka terhadap pribadi orang-orang tersebut…
Sejujurnya saya kagum dengan sosok seorang Irfan Bachdim, yg dalam pendapat saya mampu memposisikan dirinya seperti David Beckham kepada para penggemar dan wartawan. Irfan selalu mampu tersenyum kepada semua orang, melayani setiap wawancara dan terlihat sangat nyaman dalam melakukan hal-hal tersebut. Saya tau itu membutuhkan energi yg tidak sedikit, dan Irfan mampu melakukan itu, anak itu sangat luar biasa dimata saya..
Sedangkan saya sendiri, eeehhhmm,, Bambang Pamungkas lebih memilih jalan terjal dan berliku dalam berhubungan dengan wartawan, saya lebih memposisikan diri saya sebagai Paul “Gazza” Gascoigne di mata para jurnalis. Sebuah pribadi yg menjengkelkan, membuat kening berkernyit, menentang arus dan memancing cacian serta makian. Akan tetapi setidaknya saya tidak sedang membohongi diri saya sendiri, saya hanya ingin berlaku jujur terhadap hati dan perasaan saya..
Jika boleh saya mengibaratkan karakter saya dengan sebuah genre musik, maka Bambang Pamungkas di atas lapangan adalah sebuah musik keroncong, dengan ritme yg tenang, bersinergi, mengalun lembut dan menghanyutkan. Sedangkan Bambang pamungkas di luar lapangan lebih menyerupai genre musik Rap dan Hip-Hop, dimana penuh dengan gejolak, berapi-api serta menggebu-gebu dalam menjalani hidup, mengejar mimpi dan mengungkapkan pendapat serta pikirannya. “I am not a critizicing machine, i just a realistic man who says what i thinks” ..
Hal tersebut yg terkadang membuat mulut saya tidak cukup mampu mengejawantahkan apa yg ada dalam benak serta pikiran saya. Saya merasa, jari-jemari saya (Melalui tulisan) lebih mampu megungkapkan perasaan dan gejolak hati saya secara lebih bermotif, terperinci serta tersusun dengan rapi…
“That’s why i prefer writing on my personal website as i can express an open and honest view of any subject, without any hesitation that might couse a public misunderstanding”
Maka biarlah mereka para pemain muda yg angkat bicara. Sedangkan saya , ijinkan tetap dengan cara yg selama ini saya lakukan, yaitu “Terbang di bawah radar”. Saya merasa sangat nyaman dengan cara saya tersebut. Karena cara itu, membuat saya tidak terbang terlalu tinggi hingga menyentuh awan (Besar kepala) dan tentunya membuat saya lebih dekat dengan bumi (Tetap dapat mengontrol diri). Sehingga, ketika suatu saat nanti saya harus mendarat (Berhenti bermain sepakbola), maka semuanya akan berjalan dengan lebih mudah, lebih halus dan lebih tenang..

Minggu, 05 Desember 2010

IRFAN BACHDIM: SI BULE YANG DIGILAI WANITA INDONESIA

Irfan Bachdim (lahir di Amsterdam, 11 Agustus 1998; umur 22 tahun) merupakan pemain sepak bola Indonesia keturunan Belanda[1], ia adalah pemain hasil naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI bersama dengan Christian Gonzalez agar dapat memperkuat timnas Indonesia. Saat ini ia memperkuat Persema Malang di Liga Super Indonesia. Ia direkrut Pelatih Persema Timo Scheunemann bersama Kim Jefri Kurniawan. Pelatih Persema Malang itu tertarik ketika Irfan dan pemain muda berbakat Indonesia lainnya bermain di laga amal untuk tokoh sepakbola Lucky Acub Zaenal di Stadion Gajayana, Malang. Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games 2006 - Qatar. Sayang, dia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera. Pada Bulan Juli 2009 dia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.
Dalam bermain ia bisa menempati berbagai posisi, ia dapat menempati posisi striker, gelandang maupun sayap. Irfan mengikuti jejak ayahnya, Noval Bachdim yang sebagai pemain Persema Malang di era 80-an. Keluarga besar dari ayahnya kini masih tinggal di Lawang, Kabupaten Malang. Irfan saat ini tergabung dalam timnas Indonesia asuhan Alfred Riedl untuk Piala AFF 2010. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010.
Penampilan pertamanya bersama Timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.
























INDONESIA HANCURKAN LAOS 6-0

Indonesia melanjutkan performanya yang fantastis dengan pesta gol di arena Piala AFF. Setelah pada laga perdana, Rabu (1/12/10) membantai Malaysia 5-1, kini tim besutan Alfred Riedl tersebut mencukur Laos 6-0, pada laga kedua penyisihan Grup A, Sabtu (4/12/10) di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Kemenangan ini menempatkan Indonesia di puncak klasemen sementara dengan raihan 6 poin, sekaligus menyegel tiket ke semifinal, meskipun masih menyisakan satu laga melawan Thailand, Selasa (7/12/10). Duel tersebut tak lagi memengaruhi langkah Indonesia ke babak empat besar, untuk bertemu runner-up Grup B.

Dua kesuksesan Indonesia ini tentu saja prestasi yang sangat menjanjikan dan patut diapresiasi seluruh pecinta sepak bola di Tanah Air. Bagaimana tidak, dalam dua pertandingan saja, Firman Utina dan kawan-kawan berhasil mendulang 11 gol dan hanya kebobolan 1 kali. Sebuah hasil yang menunjukkan, pasukan "Garuda" sedang lapar gol dan siap mencakar siapa pun lawannya.

Dan, kemenangan telak atas Laos ini juga menjadi sebuah balas dendam yang sempurna. Kekalahan 0-2 dari negara tersebut di arena SEA Games Laos 2009, bisa dibayar dengan enam gol di Stadion Gelora Bung Karno.

Dalam pesta gol ini, Firman dua kali menjebol gawang Laos pada menit ke-27 dan 49. Empat gol lainnya disumbang oleh M Ridwan (35), Irfan Bachdim (61), Arif Suyono (74) dan Oktavianus Maniani (80).

Tak seperti ketika melawna Thailand, di mana mereka bisa menahan imbang raksasa sepak bola Asia Tenggara tersebut dengan skor 2-2, kali ini Laos tak berkutik. Sejak peluit kick-off berbunyi, tim besutan David Booth tersebut selalu mendapat tekanan.

Laos hanya memiliki sebuah peluang emas pada menit kesembilan. Sayang, bola tendangan Kaysone Soukhavong dari luar kotak penalti hanya membentur mistar gawang. Padahal, Markus Horison sudah tak bereaksi dan mengira bola keluar.

Namun setelah itu, kendali permainan berada di tangan Indonesia. Variasi serangan yang dibangun dari berbagai sektor, membuat barisan belakang Laos harus jatuh-bangun untuk mengamankan gawang mereka yang dikawal Sengphachan Bounthisanh.

Serangan bergelombang yang dibangun, baru membuahkan hasil pada menit ke-27. Aksi individu Christian Gonzalez harus dihentikan dengan cara menjegalnya di dalam kotak penalti.

Wasit pun mengganjar bek Laos Saynakhonevieng Phommapanya dengan kartu kuning, serta memberikan hadiah penalti. Firman, yang dipercaya sebagai algoju, sukses mengeksekusi tendangan 12 pas tersebut.

Pada menit ke-35, giliran M Ridwan yang menjebol gawang Laos. Kali ini, Ridwan menampilkan aksi menawan karena melewati tiga pemain Laos, termasuk penjaga gawang, sebelum melepaskan tendangan. Bola yang mengenai kaki pemain belakang Laos, mengarah ke gawang yang tak terkawal lagi, membuat Indonesia mengakhiri babak pertama dengan skor 2-0.

Usai jeda, pesta gol berlanjut. Ketika duel baru berlangsung empat menit, Firman mencetak gol keduanya dalam laga ini, dengan tendangan dari dalam kotak penalti. Bola bersarang di pojok kanan bawah gawang.

Setelah itu, giliran Bachdim yang menyumbang gol. Pemain keturunan Belanda tersebut memperlihatkan skill individunya ketika menceploskan bola ke pojok kiri bawah gawang, setelah menusuk dari tengah lapangan untuk menyambut umpan terobosan Gonzalez.

Tak puas dengan keunggulan 4-0, Indonesia terus bermain agresif. Dua gol tambahan pun bisa disarangkan dalam tempo enam menit, yang dilakukan Arif Suyono pada menit ke-74 dan Oktavianus Maniani di menit ke-80.

Sabtu, 06 November 2010

PSSI TAKUT DIBILANG PECUNDANG

Imam arif menduga bahwa restrukturisasi organisasi dan susunan personalia yang terjadi di Badan Tim Nasional (BTN) karena ada pihak-pihak yang tidak ingin BTN sukses. Namun, Iman mengaku yakin, Ketua BTN, Nirwan D Bakrie, bakal mendukung terobosan-terobosan yang telah dibuatnya selama ini.

"Saya enggak tahu motif di belakang keputusan ini. Tekanan kepada BTN memang mulai terasa dalam dua pekan terakhir. Saya pikir ada elemen-elemen tertentu yang enggak mau BTN sukses," kata Iman kepada Kompas.com, Sabtu (6/11/2010).

PSSI secara tiba-tiba melakukan restrukturisasi organisasi dan susunan personalia BTN. Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, mencabut surat keputusan nomor: KEP/71/X/2010 tanggal 7 Juli 2010 tentang struktur organisasi dan susunan personalia BTN 2010-2014.

Berdasarkan surat SKEP/88/NH/X/2010, Nurdin Halid, menggeser Iman dari posisi ketua BTN menjadi Deputi Bidang Teknis. Sementara kursi ketua diduduki oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Nirwan D Bakrie. Keputusan ini cukup kontroversial karena Iman praktis baru menduduki jabatan sebagai Ketua BTN selama kurang lebih empat bulan.

Iman menduga bahwa keputusan tersebut tak terlepas dari adanya pihak-pihak yang khawatir dengan terobosan-terobosan yang dilakukan BTN selama ini. "Sistem yang saya terapkan berjalan cepat seperti naturalisasi dan mengundang tim besar seperti Uruguay. Saya melakukan semuanya karena memang enggak ada kepentingan. PSSI mungkin merasa terjebak selama tujuh tahun tidak berbuat apa-apa," tukasnya.

Lebih lanjut, Iman mengaku, keputusan PSSI tersebut tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap wewenangnya di BTN. Ia pun yakin, Nirwan akan mendukung program yang telah dirancangnya. "Saya enggak cari duit di sini. Saya masih memiliki IFA (Indonesia Football Academy) dan SSI Arsenal. Saya hanya ingin melakukan tugas dengan baik sebagai Ketua BTN. Saya siap-siap saja untuk dicopot. Namun, buktinya saya masih ada di dalam struktur. Saya pikir masuknya Nirwan untuk menyelamatkan BTN dan saya yakin Nirwan mendukung program yang sudah dirancang. Jadi enggak masalah dengan keputusan ini," tegasnya.
Sejumlah kalangan memang menilai keputusan PSSI melakukan restrukturisasi sarat kepentingan. Apalagi, Iman terkenal sosok yang kerap berseberangan dengan PSSI. Ia beberapa kali berkoar-koar mengenai pentingnya pembinaan usia muda, soal klub di Indonesia yang tidak memiliki akademi, dan kebijakan setiap klub yang menggunakan enam pemain asing sehingga pemain-pemain lokal tidak mendapatkan jam terbang yang cukup.

skuad Indonesia di AFF 2010

Badan Tim Nasional (BTN) resmi meliris 25 nama pemain yang akan mengikuti pelatnas terakhir yang akan digelar pada 8 November 2010. Dari 25 daftar pemain tersebut, ada beberapa nama baru seperti pemain keturunan asal Belanda Irfan Bachdim dan Christian Gonzales yang baru mendapatkan kewarganegaraan Indonesia

Rencananya pada pelatnas tersebut, timnas akan menggelar tiga laga uji coba yakni melawan Filipina (16/11/2010), Hongkong (21/11/2010), dan China Taipe (24/11/2010).

Berikut daftar pemain yang ikut di pelatnas terakhir: Markus Horison (Persib Bandung), Nova Arianto (Persib Bandung), Maman Abdurahman (Persib Bandung), Eka Ramdani (Persib Bandung), Hariono (Persib Bandung), Christian Gonzales (Persib Bandung), Fery Rotinsulu (Sriwijaya FC Palembang), Arif Suyono (Sriwijaya FC Palembang), Firman Utina (Sriwijaya FC Palembang), Oktovianus Maniani (Sriwijaya FC Palembang).

M. Ridwan (Sriwijaya FC Palembang), Kurnia Meiga (Arema Malang), Zulkifli (Arema Malang), Beny Wahyudi (Arema Malang), Ahmad Bustomi (Arema Malang), Yongky Aribowo (Arema Malang), Boas Salossa (Persipura Jayapura), Hamka Hamzah (Persipura Jayapura), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta), M. Nasuha (Persija Jakarta), Tony Sucipto (Persija Jakarta), Oktavianus (Persija Jakarta), Slamet Riyardi (Persela Lamongan), Irfan Bachdim (Persema Malang), M. Roby (Persisam Samarinda).

Sabtu, 30 Oktober 2010

persija bantai persib 3-0

Persija Jakarta meraihkan kemenangan gemilang 3-0, saat menjamu Persib Bandung di lanjutan Liga Super Indonesia  Sabtu (30/10). Seluruh gol kemenangan itu tercipta dari trio penyerang Macan Kemayoran Aliyudin, Greg Nwokolo, dan Bambang Pamungkas. Nwokolo menjadi penembus gawang Persib Bandung di menit 52, dilanjutkan oleh Aliyudin di menit 65, dan Bambang di menit ke-77.

Pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan menilai anak-anak asuhnya bisa menjalankan strategi yang direncanakannya untuk meraup kemenangan pada laga yang dipimpin oleh wasit Jumadi Effendi itu. "Hari ini mereka bermain sama bagusnya di dua babak, namun banyak peluang yang terbuang di babak pertama," kata Rahmad dalam konferensi pers seusai pertandingan. Tim  yang dijuluki Macan Kemayoran itu mengawali permainan dengan penuh percaya diri melalui berbagai serangan untuk  mengobrak-abrik pertahanan Persib Bandung.

Tim Maung Bandung yang dikapteni oleh Maman Abdurahman memang menunjukkan pertahanan yang luar biasa sebelum turun minum.  Maman dan rekan-rekan sukes menahan imbang imbang 0-0 di babak pertama. Pertahanan kuat ini sampai-sampai harus merelakan setiap kesempatan untuk membobol gawang Hendro Kartiko. Pemain tengah dan belakang Persib terlalu berkonsentrasi menjaga  dua striker Persija, Bambang Pamungkas dan Greg Nwokolo.

Penyerang Persib Bandung, Christian Gonzales, juga sempat mendapatkan peluang untuk membobol gawang Macan Kemayoran.  Peluang ini pertama kali datang pada menit pertama, namun termentahkan begitu saja. Beberapa peluang lainnya sempat datang namun, Gonzales justru harus terkena jebakan offside. Bahkan pada menit ke-19, gol yang diciptakan pemain asing  yang menjadi WNI itu dianulir wasit karena offside. Peluang itu datang lagi pada 10 menit menjelang turun minum, tetapi lagi-lagi Gonzales harus terjebak offside.

Di awal babak kedua pun, lagi-lagi Gonzales - yang akan resmi menjadi Warga Negara Indonesia November nanti - terkena  jebakan offside. Permainan Persib seperti semakin berantakan setelah Greg Nwokolo sukses membobol gawang Markus Haris Maulana di menit ke-52. Pelatih Persib Bandung Jovo Cuckovic mengakui kelengahan anak-anak asuhnya di babak kedua.  "Mereka menjadi seperti bermain sendiri-sendiri, tidak bisa bermain cepat, tidak ada komunikasi," katanya.

Laga sebenarnya sempat memanas di babak kedua. Serangan Persija  dari hasil kerja sama Oktavianus dan Bambang Pamungkas di menit 58 bisa dimentahkan oleh Markus dan langsung dibalas pemain tengah Persib Siswanto untuk menembus pertahanan Persija.

Pada menit ke-64 Syamsul Haerudin menendang dari tepi kotak penalti setelah mendapatkan umpan dari oliver Makor, namun  tidak bisa mengeksekusi dengan baik. Untungnya, hanya semenit berselang Persija langsung meninggalkan Persib 2-0 berkat gol dari Aliyudin. Semenjak itu, Persib seperti kehilangan konsentrasi permainannya dan tak mampu lagi memberikan  pertahanan seketat sebelumnya.

Kapten tim Persija Jakarta, Bambang Pamungkas kemudian membawa selisih gol semakin besar setelah menerima umpan dari  Nwokolo di menit ke-77 melewati Nova Arianto dan Maman Abdurachman untuk menembus sudut kiri gawang Markus. Sebetulnya,  ada tiga kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan BP untuk menjebol gawang Persib. Namun, konsentrasi lini pertahanan  Persib yang terkonsentrasi padanya cukup menyulitkan. "Ini memang cukup menguntungkan kami ditambah dengan kemampuan  Aliyudin dan Greg (Nwokolo) untuk memanfaatkan kesempatan dengan baik tadi," ujar Rahmad.

Di mata Bambang Pamungkas, mencetak gol sebanyak mungkin bukan lagi menjadi tujuan utamanya. "Saya hanya ingin membawa  tim yang membesarkan nama saya ini bisa kembali merebut gelar juara," katanya. Secara khusus, Bambang Pamungkas menjadikan kemenangan ini sebagai hadiah ulang tahun untuk anaknya Syaura Abana yang hari Sabtu (30/10) ini tepat  bertambah usia menjadi empat tahun.

Sementaram permainan yang cukup keras ditunjukkan pada laga ini. Empat kartu kuning dikeluarkan wasit Jumadi, dua untuk  PErsib dan dua untuk Persija. Nova Arianto dan gelandang Persib Hariono sama-sama diganjar kartu kuning pada babak pertama. Sementara, kartu kuning untuk Persija didapatkan oleh Syamsul Haerudin dan Precious.

Jumat, 22 Oktober 2010

Robot Line Follower

Robot Line Follower


lfr
Line follower robot merupakan robot yang dibuat untuk mengikuti garis hitam. Robot ini menggunakan dua buah motor dc dan mempunyai empat buah sensor infra merah untuk mendeteksi pita hitam. Ketika sensor mendeteksi pita hitam, output dari komparator menjadi low logic sedangkan yang lainnya menjadi high logic. Mikrokontroler AT89C51 dan L293D digunakan untuk mengendalikan arah dan gerakan dari motor. Robot mengubah haluannya dengan cara menghidupkan dan mematikan motornya secara bergantian sampai robot kemabali di garis hitam.
Dalam pembuatan robot ini ditemui masalah pada blok sensor dan Hbridge driver motor. Pada blok sensor, kesalahan terdapat pada pemasangan photodioda, sedangkan pada blok H-bridge driver motor kesalahan terdapat pada motor dc. Pada blok H-bridge ini perlu dilakukan penggantian motor berulang kali untuk mencari motor yang sesuai dengan L293D.
Line follower robot dapat mengikuti garis dengan baik pada sudut tumpul. Pada garis dengan sudut lancip robot tidak dapat mengikuti, kecuali sudut 90 derajat. Robot terkadang dapat mengikuti garis, tergantung dari posisi robot pada saat mendeteksi tikungan.

IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit)




IC (Integrated Circuit) merupakan suatu komponen semikonduktor yang di dalamnya terdapat puluhan, ratusan atau ribuan, bahkan lebih komponen dasar elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, diode, dan komponen semikonduktor lainnya. Komponen dalam IC tersebut membentuk suatu rangkaian yang terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil.


Gambar 1. IC ( Integrated Circuit )


IC digunakan untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan komponen (individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak praktis. Ditinjau dari segi bahan baku, IC dibalut dalam kemasan (packages) tertentu agar dapat terlindungi dari gangguan luar seperti terhadap kelembaban debu dan kontaminasi zat lainnya. Kemasan IC dibuat dari bahan ceramic dan plastic, serta didesain untuk mudah dalam pemasangan dan penyambungannya. IC dapat bekerja dengan diberikan catuan tegangan 5 – 12 volt sesuai dengan tipe IC nya. Jika diberikan masukan tegangan lebih dari batas yang telah ditentukan maka IC tersebut dapat dikatakan rusak, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada kelebihan dan kelemahan dari IC sendiri.

Adapun kita sebagai pengguna IC harus dapat mempelajari beberapa hal berikut ini, yaitu :
  1. Keunggulan IC (Integrated Circuit)
  2. IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam mesin penghitung elektronik (kalkulator), juga telepon seluler (ponsel) yang bentuknya relative kecil. Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil mungkin dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC. Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit - sirkit konvensional yang banyak menggunakan komponen IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system).
  3. Kelemahan IC (Integrated Circuit)
  4. Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tidak ada sesuatu komponen yang memiliki kelemahan. Kelemahan IC atau kategori IC itu dapat dikatakan rusak antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan. Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di dalam IC. Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan menjadi tidak berguna.
TTL (Transistor – Transistor Logic)

IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner Logic (bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0 (off).

Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS. Namun dalam laporan ini hanya akan membahas tentang IC jenis TTL. Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan Transistor.
  1. Transistor Logic
  2. Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam gate (gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti AND, NAND, OR, NOR, XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoder, Sevent Segment, Multiplexer dan Memory sehingga pin (kaki) IC jumlahnya banyak dan bervariasi ada yang 8,14,16,24 dan 40. IC TTL dapat bekerja dengan diberi tegangan 5 Volt.
    Gambar 2. Pin (kaki) IC
    Dengan tipe pengemasan seperti ini, IC memiliki dua set pin parallel pada sisi yang berlawanan. Pin-pin tersebut dinomori berlawanan arah jarum jam dengan satu pin berada pada pojok kiri bawah dan pin no.1 ditandai dengan adanya setengah lingkaran dan titik diatasnya. Normalnya pin 7 adalah ground, dan pin 14 adalah vcc. IC TTL memiliki beberapa bentuk dan dapat memiliki lebih dari 14 pin.
  3. Gerbang Logika Dasar
    1. Gerbang AND (74LS08)
    2. Gerbang logika yang kerjanya seperti saklar seri. Gerbang AND mempunyai dua atau lebih input dan memiliki satu output. Output akan berlogika "1" jika semua input ( input A AND B ) berlogika "1". Jika salah satu input berlogika "0" maka output akan berlogika "0"
      Gambar 3. Simbol Gerbang AND
      Untuk menguji gerbang AND, digunakan IC 7408. Dimana struktur dari IC ini adalah:
      Gambar 4. Struktur IC 7408
      Tabel 1. Tabel Kebenaran Gerbang AND
    3. Gerbang OR (74LS32)
    4. Gerbang OR mempunyai dua atau lebih input dan memiliki satu output. Apabila salah satu input berlogika "1", maka output akan berlogika "1". Jika semua input berlogika "0", maka output akan berlogika "0".
      Gambar 5. Simbol Gerbang OR
      Untuk menguji gerbang OR, dugunakan IC 7432. Dimana struktur dari IC ini adalah:
      Gambar 6. Struktur IC 7432
      Tabel 2. Kebenaran Gerbang OR
    5. Gerbang NOT (74LS04)
    6. Gerbang NOT hanya memiliki satu input dan satu output saja. Apabila input berlogika "0", maka output akan berlogika "1". Dan jika semua input berlogika "1", maka output akan berlogika "0".
      Gambar 7. Simbol Gerbang NOT
      Tabel 3. Kebenaran Gerbang NOT
    7. Gerbang NAND ( 74LS00 )
    8. Gerbang NAND merupakan kombinasi dari gerbang AND dan gerbang NOT. Sehingga keluaran dari gerbang NAND merupakan komplemen dari keluaran gerbang AND. Untuk menguji gerbang NAND, digunakan IC 7400. Dimana struktur dari IC ini adalah:
      Gambar 08. Simbol Gerbang NAND
      Gambar 9. Struktur IC 7400
      Tabel 4. Kebenaran Gerbang NAND
    9. Gerbang NOR ( 74LS02 )
    10. Gerbang NOR merupakan kombinasi dari gerbang OR dan gerbang NOT. Sehingga keluaran dari gerbang NOR merupakan komplemen dari keluaran gerbang OR.
      Gambar 10. Simbol Gerbang NOR
      Untuk menguji gerbang NOR, digunakan IC 7402. Dimana struktur dari IC ini adalah:
      Gambar 11. Struktur IC 7402
      Tabel 5. Kebenaran Gerbang NOR
    11. Gerbang XOR ( 74LS86 )
    12. Gerbang XOR merupakan kata lain dari exclusive – OR. XOR akan memberikan output logika "1", jika inputnya memberikan keadaan yang berbeda. Dan jika inputnya memberikan keadaan yang sama, maka outputnya akan memberikan logika "0".
      Gambar 12. Simbol Gerbang XOR
      Untuk menguji gerbang XOR, digunakan IC 7486. Dimana struktur dari IC ini adalah:
      Gambar 13. Struktur IC 7486
      Tabel 6. Kebenaran Gerbang XOR
  4. Rangkaian Kombinasional
    1. Decoder (74LS138)
    2. Decoder merupakan rangkaian kombinasional yang mempunyai masukkan (input) sebanyak n dan keluarannya (output) sebanyak 2 n. Decoder berfungsi untuk mengaktifkan salah satu dari saluran keluarannya untuk setiap pola masukan yang berbeda-beda. Decoder bersifat active low dan dilengkapi dengan saluran masukan enable low. Keluaran bersifat active low maksudnya saluran keluaran dikatakan aktif jika kondisi keluaran tersebut adalah low atau memiliki tegangan rendah. Enable berfungsi untuk mengaktifkan atau me-nonaktif-kan rangkaian. Enable low maksudnya rangkaian akan aktif jika enable diberi masukan low atau tegangan rendah. Untuk menguji Decoder, digunakan IC 74138. Dimana struktur dari IC ini adalah:
      Gambar 14. Sruktur IC 74138
    3. Multiplexer (74LS157)
    4. Multiplexer merupakan rangkaian kombinasional yang memiliki masukan sejumlah 2n bit, n selector dan satu output. Multiplexer disebut juga data selector karena selector pada rangkaian multiplexer berfungsi untuk memilih data pada input mana yang akan dilewatkan ke output. Seperti decoder, multiplexer juga memiliki enable yang bersifat low yang berfungsi untuk mengaktifkan atau me-non-aktif-kan rangkaian. Untuk menguji Multiplexer, digunakan IC 74157. Dimana struktur dari IC ini adalah:
      Gambar 15. Sruktur IC 74157
  5. Rangkaian Kombinasional merupakan rangkaian yang hanya dipengaruhi oleh kondisi input saat itu. Yang termasuk dalam rangkaian kombinasional adalah sebagai berikut :
  6. Flip – Flop
  7. Flip – Flop merupakan komponen dengan satu bit memori dari basic cell yang beroperasi berdasarkan control dari sinyal clock. Data Flip – Flop (74LS74) D – FF adalah sebuah flip-flop yang memiliki satu data input dimana operasi dari flip-flop ini dikontrol oleh sebuah sinyal clock, sehingga saat clock aktif terus tanpa mengalami perubahan logic level maka noise logic dapat terkunci dan diteruskan ke output next state.

Resistor dan Potensiometer

Resistor dan Potensiometer


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).

gambar : resistor

Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah.
gambar : simbol resistor

Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance .

Kode Warna
gambar : Tabel Warna

Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi ( tahanan ) dari resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, angka perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. Warna hitam untuk angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan nilai toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai toleransinya 5 %.

Cara cepat Menghafal kode warna adalah :
Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Violet, Abu-abu, Perak, Putih = Hi-Co-M-O-K-Hi-Bi-Vi-A-Pe-P



Potensiometer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Potensiometer
Potentiometer.jpg
Potensiometer satu putaran yang umum
Simbol Potentiometer symbol Europe.svg (EU)
Potentiometer symbol.svg(US)
Tipe Komponen pasif
Kategori Komponen resistif
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.[1] Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Konstruksi dari potensiometer gulungan kawat: # Elemen resistif # Badan # Penyapu (wiper) # Sumbu # Sambungan tetap #1 # Sambungan penyapu # Cincin # Baut # Sambungan tetap #2
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.

Konstruksi potensiometer

Sebuah potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur resistif semi-lingkar dengan sambungan geser (penyapu). Unsur resistif, dengan terminal pada salah satu ataupun kedua ujungnya, berbentuk datar atau menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun begitu bahan lain mungkin juga digunakan sebagai gantinya. Penyapu disambungkan ke terminal lain. Pada potensiometer panel, terminal penyapu biasanya terletak ditengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk potensiometer putaran tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari satu putaran penuh sepanjang kontak. Potensiometer "putaran ganda" juga ada, elemen resistifnya mungkin berupa pilinan dan penyapu mungkin bergerak 10, 20, atau lebih banyak putaran untuk menyelesaikan siklus. Walaupun begitu, potensiometer putaran ganda murah biasanya dibuat dari unsur resistif konvensional yang sama dengan resistor putaran tunggal, sedangkan penyapu digerakkan melalui gir cacing. Disamping grafit, bahan yang digunakan untuk membuat unsur resistif adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan campuran keramik-logam yang disebut cermet. Pada potensiometer geser linier, sebuah kendali geser digunakan sebagai ganti kendali putar. Unsur resistifnya adalah sebuah jalur persegi, bukan jalur semi-lingkar seperti pada potensiometer putar. Potensiometer jenis ini sering digunakan pada peranti penyetel grafik, seperti ekualizer grafik. Karena terdapat bukaan yang cukup besar untuk penyapu dan kenob, potensiometer ini memiliki reliabilitas yang lebih rendah jika digunakan pada lingkungan yang buruk.
Potensiometer tersedia dengan relasi linier ataupun logaritmik antara posisi penyapu dan resistansi yang dihasilkan (hukum potensiometer atau "taper").
Pembuat potensiometer jalur konduktif menggunakan pasta resistor polimer konduktif yang mengandung resin dan polimer, pelarut, pelumas dan karbon. Jalur dibuat dengan melakukan cetak permukaan papua pada substrat fenolik dan memanggangnya pada oven. Proses pemanggangan menghilangkan seluruh pelarut dan memungkinkan pasta untuk menjadi polimer padat. Proses ini menghasilkan jalur tahan lama dengan resistansi yang stabil sepanjang operasi.
Pengetrim pasang PCB atau "trimpot", ditujukan untuk pengaturan yang jarang dilakukan

Potensiometer linier

Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan, menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.

Potensiometer logaritmik

Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum logaritma. [2] Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat mahal.
Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama sebagai pengendali volume.

Dioda

Dioda
Foto dari dioda, menunjukkan kristal semikonduktor berbentuk kubus
Foto dari dioda semikonduktor
Simbol Simbol dioda
Simbol dioda tabung hampa
Tipe Komponen aktif
Kategori Semikonduktor (dioda kristal)
Tabung hampa (dioda termionik)
Penemu Frederick Guthrie (1873) (dioda termionik)
Karl Ferdinand Braun (1874) (dioda kristal)
Berbagai dioda semikonduktor, bawah adalah penyearah jembatan
Struktur dari dioda tabung hampa
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.
Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.

Sejarah

Walaupun dioda kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum dioda termionik, dioda termionik dan dioda kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari dioda termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873[1] Sedangkan prinsip kerja dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun[2].
Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun 1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah dioda yang berasal dari di berarti dua, dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur".

Prinsip kerja

Prinsip kerja dioda termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307031), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899[3]. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor radio.

Penerima radio

Penerima radio pertama yang menggunakan dioda kristal dibuat oleh Greenleaf Whittier Pickard. Dioda termionik pertama dipatenkan di Inggris oleh John Ambrose Fleming (penasihat ilmiah untuk Perusahaan Marconi dan bekas karyawan Edison[4]) pada 16 November 1904 (diikuti oleh U.S. Patent 803684 pada November 1905). Pickard mendapatkan paten untuk detektor kristal silikon pada 20 November 1906 (U.S. Patent 836531).

Dioda termionik

Simbol untuk dioda tabung hampa pemanasan taklangung, dari atas kebawah adalah anoda, katoda dan filamen pemanas
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan elektroda-elektroda di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar.
Dalam dioda katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak langsung memanaskan katoda (Beberapa dioda menggunakan pemanasan langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai katoda), elektroda internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih karena memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahang yang dihasilkan menimbulkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam operasi maju, elektroda logam disebelah yang disebut anoda diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik elektron yang terpancar.
Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari permukaan anoda yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik. Karenanya, aliran listrik terbalik apapun yang dihasilkan dapat diabaikan.
Dalam sebagian besar abad ke-20, dioda katup termionik digunakan dalam penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini, dioda katup hanya digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas tinggi serta peralatan tegangan dan daya tinggi.

Dioda semikonduktor

Sebagian besar dioda saat ini berdasarkan pada teknologi pertemuan p-n semikonduktor. Pada dioda p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anoda) menuju sisi tipe-n (katoda), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya.
Tipe lain dari dioda semikonduktor adalah dioda Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor (sawar Schottky) sebagai ganti pertemuan p-n konvensional.

Karakteristik arus–tegangan

Karakteristik arus–tegangan dari dioda, atau kurva I–V, berhubungan dengan perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan lapisan penipisan atau daerah pemiskinan yang terdapat pada pertemuan p-n diantara semikonduktor. Ketika pertemuan p-n dibuat, elektron pita konduksi dari daerah N menyebar ke daerah P dimana terdapat banyak lubang yang menyebabkan elektron bergabung dan mengisi lubang yang ada, baik lubang dan elektron bebas yang ada lenyap, meninggalkan donor bermuatan positif pada sisi-N dan akseptor bermuatan negatif pada sisi-P. Daerah disekitar pertemuan p-n menjadi dimiskinkan dari pembawa muatan dan karenanya berlaku sebagai isolator.
Walaupun begitu, lebar dari daerah pemiskinan tidak dapat tumbuh tanpa batas. Untuk setiap pasangan elektron-lubang yang bergabung, ion pengotor bermuatan positif ditinggalkan pada daerah terkotori-n dan ion pengotor bermuatan negatif ditinggalkan pada daerah terkotori-p. Saat penggabungan berlangsung dan lebih banyak ion ditimbulkan, sebuah medan listrik terbentuk didalam daerah pemiskinan yang memperlambat penggabungan dan akhirnya menghentikannya. Medan listrik ini menghasilkan tegangan tetap dalam pertemuan.

Jenis-jenis dioda semikonduktor

Kemasan dioda sejajar dengan simbolnya, pita menunjukkan sisi katoda
Beberapa jenis dioda
Ada beberapa jenis dari dioda pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektroda ataupun jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti dioda Gunn, dioda laser dan dioda MOSFET.

Dioda biasa

Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan dioda penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahang yang besar (kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih besar dari dioda silikon untuk rating arus yang sama.

Dioda bandangan

Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip dan sulit dibedakan dengan dioda Zener, dan kadang-kadang salah disebut sebagai dioda Zener, padahal dioda ini menghantar dengan mekanisme yang berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak. Perbedaan antara dioda bandangan (yang mempunyai tegangan dadal terbalik diatas 6.2 V) dan dioda Zener adalah panjang kanal yang melebihi rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang berbeda, dioda bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener berkoefisien negatif.

[sunting] Dioda Cat's whisker

Ini adalah salah satu jenis dioda kontak titik. Dioda cat's whisker terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya membentuk anoda dan kristalnya membentuk katoda. Dioda Cat's whisker juga disebut dioda kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.

Dioda arus tetap

Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.

Esaki atau dioda terobosan

Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwimantap sederhana. Dioda ini juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.

Dioda Gunn

Dioda ini mirip dengan dioda terowongan karena dibuat dari bahan seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan panjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda, memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.

Penggunaan

Demodulasi radio

Penggunaan pertama dioda adalah demodulasi dari isyarat radio modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio, meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan tapis elektronik sederhana dan dikuatkan.

Pengubahan daya

Penyearah dibuat dari dioda, dimana dioda digunakan untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Contoh yang paling banyak ditemui adalah pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, dioda digunakan untuk menyearahkan arus bolak-balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah alternator otomotif, dimana dioda mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo DC.