Sabtu, 06 November 2010

PSSI TAKUT DIBILANG PECUNDANG

Imam arif menduga bahwa restrukturisasi organisasi dan susunan personalia yang terjadi di Badan Tim Nasional (BTN) karena ada pihak-pihak yang tidak ingin BTN sukses. Namun, Iman mengaku yakin, Ketua BTN, Nirwan D Bakrie, bakal mendukung terobosan-terobosan yang telah dibuatnya selama ini.

"Saya enggak tahu motif di belakang keputusan ini. Tekanan kepada BTN memang mulai terasa dalam dua pekan terakhir. Saya pikir ada elemen-elemen tertentu yang enggak mau BTN sukses," kata Iman kepada Kompas.com, Sabtu (6/11/2010).

PSSI secara tiba-tiba melakukan restrukturisasi organisasi dan susunan personalia BTN. Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, mencabut surat keputusan nomor: KEP/71/X/2010 tanggal 7 Juli 2010 tentang struktur organisasi dan susunan personalia BTN 2010-2014.

Berdasarkan surat SKEP/88/NH/X/2010, Nurdin Halid, menggeser Iman dari posisi ketua BTN menjadi Deputi Bidang Teknis. Sementara kursi ketua diduduki oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Nirwan D Bakrie. Keputusan ini cukup kontroversial karena Iman praktis baru menduduki jabatan sebagai Ketua BTN selama kurang lebih empat bulan.

Iman menduga bahwa keputusan tersebut tak terlepas dari adanya pihak-pihak yang khawatir dengan terobosan-terobosan yang dilakukan BTN selama ini. "Sistem yang saya terapkan berjalan cepat seperti naturalisasi dan mengundang tim besar seperti Uruguay. Saya melakukan semuanya karena memang enggak ada kepentingan. PSSI mungkin merasa terjebak selama tujuh tahun tidak berbuat apa-apa," tukasnya.

Lebih lanjut, Iman mengaku, keputusan PSSI tersebut tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap wewenangnya di BTN. Ia pun yakin, Nirwan akan mendukung program yang telah dirancangnya. "Saya enggak cari duit di sini. Saya masih memiliki IFA (Indonesia Football Academy) dan SSI Arsenal. Saya hanya ingin melakukan tugas dengan baik sebagai Ketua BTN. Saya siap-siap saja untuk dicopot. Namun, buktinya saya masih ada di dalam struktur. Saya pikir masuknya Nirwan untuk menyelamatkan BTN dan saya yakin Nirwan mendukung program yang sudah dirancang. Jadi enggak masalah dengan keputusan ini," tegasnya.
Sejumlah kalangan memang menilai keputusan PSSI melakukan restrukturisasi sarat kepentingan. Apalagi, Iman terkenal sosok yang kerap berseberangan dengan PSSI. Ia beberapa kali berkoar-koar mengenai pentingnya pembinaan usia muda, soal klub di Indonesia yang tidak memiliki akademi, dan kebijakan setiap klub yang menggunakan enam pemain asing sehingga pemain-pemain lokal tidak mendapatkan jam terbang yang cukup.

skuad Indonesia di AFF 2010

Badan Tim Nasional (BTN) resmi meliris 25 nama pemain yang akan mengikuti pelatnas terakhir yang akan digelar pada 8 November 2010. Dari 25 daftar pemain tersebut, ada beberapa nama baru seperti pemain keturunan asal Belanda Irfan Bachdim dan Christian Gonzales yang baru mendapatkan kewarganegaraan Indonesia

Rencananya pada pelatnas tersebut, timnas akan menggelar tiga laga uji coba yakni melawan Filipina (16/11/2010), Hongkong (21/11/2010), dan China Taipe (24/11/2010).

Berikut daftar pemain yang ikut di pelatnas terakhir: Markus Horison (Persib Bandung), Nova Arianto (Persib Bandung), Maman Abdurahman (Persib Bandung), Eka Ramdani (Persib Bandung), Hariono (Persib Bandung), Christian Gonzales (Persib Bandung), Fery Rotinsulu (Sriwijaya FC Palembang), Arif Suyono (Sriwijaya FC Palembang), Firman Utina (Sriwijaya FC Palembang), Oktovianus Maniani (Sriwijaya FC Palembang).

M. Ridwan (Sriwijaya FC Palembang), Kurnia Meiga (Arema Malang), Zulkifli (Arema Malang), Beny Wahyudi (Arema Malang), Ahmad Bustomi (Arema Malang), Yongky Aribowo (Arema Malang), Boas Salossa (Persipura Jayapura), Hamka Hamzah (Persipura Jayapura), Bambang Pamungkas (Persija Jakarta), M. Nasuha (Persija Jakarta), Tony Sucipto (Persija Jakarta), Oktavianus (Persija Jakarta), Slamet Riyardi (Persela Lamongan), Irfan Bachdim (Persema Malang), M. Roby (Persisam Samarinda).